Rabu, 15 Desember 2010

KETULUSAN CINTA





Seorang pria dan kekasihnya menikah dalam sebuah pesta pernikahan yang sungguh megah. Semua teman-teman, rekan kerja dan keluarga mereka hadir menyaksikan pasangan yang berbahagia tersebut.

Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita tampak begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria tampak gagah dalam tuxedo hitamnya. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh pasangan serasi yang saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan apa yang telah ia tulis semalam. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman.

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa air mata suaminya mulai mengalir.

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang ia tulis. Setelah selesai ia melipat kembali kertasnya dan meletakkannya diatas meja.

"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun dikertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau yang tercantik dan terbaik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... "

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan ungkapan isi hati suaminya. Sebuah ungkapan ketulusan cinta suaminya yang menerimanya apa adanya...

Dia pun tertunduk dan menangis.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar